Sabtu, Januari 23, 2010

ATM oh.... ATM

JAKARTA - Polisi kembali menangkap tujuh orang yang disinyalir pelaku pembobolan uang nasabah bank melalui mesin ATM.

"Masih berkembang terus. Sementara ini 10 ditangkap di Jakarta dan Kalimantan," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Ito Sumardi melalui pesan singkat yang diterima okezone, Sabtu (23/1/2010).

Polisi berhasil menangkap dan menetapkan seorang tersangka berinisial "F" yang diduga terlibat pembobolan uang tabungan para nasabah melalui ATM. Selain menangkap tersangka F, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp23 juta, perangkat komputer, berbagai jenis kartu ATM, dan skimmer.

Sebelumnya, uang senilai ratusan juta rupiah tiba-tiba raib dari sejumlah ATM di Kuta, Bali. Padahal, nasabah mengaku tidak melakukan transaksi atas peralihan dana tersebut. Sejumlah ATM yang dibobol yakni BCA, BNI, dan Permata. Modus yang digunakan yakni dengan 'mengintip' personal identification number milik para nasabah.
www.okezone.com

Senin, Januari 18, 2010

sekte

CIREBON - Ratusan warga, tokoh ulama, dan santri di Cirebon mendatangi dua rumah yang dijadikan markas aliran sesat Surga Eden. Massa meminta aparat membubarkan aliran Surga Eden dan mengusir pimpinannya, Ahmad Tantowi dari Cirebon.

Berdasar pantauan, ratusan warga yang merasa kesal dengan ajaran Surga Eden, sempat geram hingga melempari rumah Tantowi yang berada di Kampung Sura Panda, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tadi siang. Namun, aksi brutal tersebut berhasil diantisapasi oleh pimpinan aksi yang mengatasnamakan Forum Silaturahmi Kota Wali (Foskamal).

Dalam aksi yang diikuti sekitar 200 orang tersebut, diwarnai dengan penyegelan dua markas Surga Eden yang berada di Kelurahan Argasunya, dan Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mereka memasang berbagai poster dan foto pimpinan aliran Surga Eden, Ahmad Tantowi, dengan berisi kecaman kepada kelompok tersebut.

Berbagai foto Ahmad Tantowi, yang dibawa warga sempat diinjak-injak dan diludahi. Aksi tersebut, dilakukan sebagai respons telah ditetapkannya Ahmad Tantowi sebagai tersangka pencabulan dan penistaan agama oleh penyidik Polda Jabar.

Warga menuntut, agar para pengikut serta pimpinan Surga Eden, tidak kembali ke dua rumah yang dijadikan markas. Mereka, meminta agar petugas berwajib segera membubarkan aliran tersebut dan menghukum pimpinan dan para anggota yang dianggap telah menodai ajaran agama Islam.
“Kami tidak menginginkan jika Ahmad Tantowi beserta para pengikutnya menginjakan kaki lagi di tanah Cirebon. Jika petugas membiarkan mereka datang ke sini, kami tentu akan bertindak langsung dengan mengusirnya,” tegas koordinator aksi, ustadz Ujang Zakaria.

Dijelaskan Ujang, ditetapkannya Ahmad Tantowi dan sejumlah pengikutnya sebagai tersangka, dalam kasus pencabulan dan penistaan agama, membuat warga Cirebon marah. Karenanya, mereka tidak menginginkan lagi kehadiran Ahmad Tantowi dan para pengikutnya.

“Kami merasa kecolongan dengan adanya aliran sesat ini. Karenanya, kami menginginkan agar Ahmad Tantowi tidak ada lagi di Cirebon. Penyegelalan rumah Tantowi ini sebagai bentuk perlawan kami terhadap Tantowi yang telah menyesatkan dan mendustakan agama,” tutur KH Muslim.

Setelah memasang segel di kedua rumah yang dianggap sebagai markas aliran Surga Aden tersebut, mereka melakukan doa bersama tepat di depan rumah tersebut. Selanjutnya, massa membubarkan diri.
sumber www.news.okezone.com

Selasa, Januari 05, 2010

Gus Dur dan Fidel Castro


Jakarta–Gus Dur merupakan salah satu Presiden RI yang tidak terlalu mementingkan protokoler. Saat bertemu Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro tahun 2000 lalu, Gus Dur hanya mengenakan sandal jepit. Selain membicarakan hal serius, Gus Dur pun membuat lelucon yang membuat Fidel Castro tertawa terbahak-bahak.


Kisah ini diceritakan mantan Kepala Protokoler Istana, Wahyu Muryadi, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (5/1). Wahyu saat itu mendampingi Gus Dur menginap di Hotel Melia Havana. Gus Dur dan rombongan datang ke Havana untuk menghadiri acara KTT Non Blok.

Saat itu, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Gus Dur sedang santai di sofa kamar suite-nya di hotel tersebut. Gus Dur lagi asyik mendengarkan kaset wayang kulit dengan menggunakan headphone. Dia mengenakan celana pendek dan sandal jepit.

Malam sudah hampir larut, Gus Dur dan juga para pejabat pemerintah RI lainnya tak mengira akan kedatangan pemimpin Kuba. “Saat itu Pak Fidel Castro memang datang ke hotel secara mendadak. Dia mengenakan baju cokelat seperti seragam Pemda itu, tanpa topi,” kata Wahyu.

Begitu mendengar kehadiran Castro, Wahyu Muryadi pun langsung lompat dan lari ke lantai atas untuk membangunkan Menlu Alwi Shihab yang sudah terlelap tidur. “Paspampres kaget, soalnya Castro memaksa masuk kamar suite Gus Dur. Aku lompat lari ke atas membangunkan Menlu Alwi Shihab yang terlihat kelelahan,” kata wartawan Tempo itu.

Kedatangan Castro juga membuat Gus Dur panik. Dia bergegas mengenakan celana panjang. Namun, Gus Dur tak sempat memakai sepatu. Gus Dur pun menemui Castro dengan mengenakan sandal jepit. “Saat itu Castro menenangkan Gus Dur dengan mengatakan ‘Its okay Mr President, Don’t be in a hurry’,” terang Wahyu.

Setelah membahas sesuatu yang serius terkait KTT Non Blok selama 30 menit, Gus Dur dan Castro pun beradu lelucon. Seperti diketahui, Gus Dur memang sangat pandai untuk membuat lelucon di berbagai forum yang ia hadiri.

Ketika bertemu Castro, Gus Dur menyampaikan lelucon tentang presiden-presiden Indonesia yang gila. Menurut Gus Dur, presiden RI pertama gila wanita, presiden RI kedua gila harta, dan presiden RI ketiga gila teknologi. “Terus presiden yang keempat, coba Pak Castro tebak,” kata Gus Dur saat itu. “I don’t know,” jawab Castro.

“Kalau saya ini yang memilih orang-orang gila,” kata Gus Dur. Saat itu Castro yang selalu berpenampilan dengan janggut panjangnya itu langsung terpingkal-pingkal. “Ini benar-benar terjadi, karena saat itu saya dan Pak Alwi yang mendampingi Gus Dur,” ujar Wahyu yang mengaku kisah ini sulit untuk dilupakan dan selalu terkenang-kenang.

Sumber : www.solopos.com